KARO - Akhir-akhir ini, manajemen dan pelayanan disetiap puskesmas yang berada di Kabupaten Karo sedang menderita "Sakit" yang akut.
Pasalnya, belum selesainya masalah yang terjadi di Puskesmas Payung. Kini, Kepala Puskesmas (Kapus) Dolat Rayat, dr Diah Pitaloka "Deren" uang untuk akreditasi pelayanan Fasyankes sebesar Rp. 650 ribu ke setiap pegawai atau bawahannya yang berjumlah 40 orang.
Menurut sumber yang patut dipercaya, Senin (05/02-2024) di Kabanjahe, masalah tersebut telah sampai ke dinas dan masih dimediasi. Namun hingga saat ini, belum juga ada kejelasannya.
"Senin kemarin Kapus sudah dipanggil kepala dinas, dan beberapa dari kami juga di panggil kesana. Namun hingga saat ini belum juga ada kabarnya. Kata orang dinas, sedang menunggu rincian penggunaan uang yang dikutip Kapus, " sebut sumber.
Ia merinci, jika uang yang dikutip ke 40 pegawai kesehatan, termasuk pegawai P3K masing-masing sebesar Rp. 650 ribu. Kapus menyebut, uang itu untuk biaya akreditasi puskesmas.
"Sebenarnya kami sangat keberatan memberinya. Sejak dia memimpin, kami pegawai merasa tidak nyaman, karena terlalu memaksakan kehendak pribadinya, " ujarnya.
Dikatakannya lagi, pegawai atau petugas kesehatan di Puskesmas Dolat Rakyat sudah terblok-blok atau terpecah-pecah, akibat kepala puskesmas yang selalu pilih kasih terhadap bawahannya.
"Bukan itu saja, soal keuangan juga tak pernah transparan. Bahkan kami juga, jarang melakukan rapat, tapi uang dana rapat sering dikeluarkannya. Yang lebih kasihan lagi Puskesmas Korpri, Medate Kel Ban Na, " imbuhnya mengakhiri.
Sementara, Kepala Puskesmas Dolat Rakyat dr Diah Pitaloka, ketika dikonfirmasi melalui sambungan WhatsApp, Senin (05/02-2024) sekira pukul 14:00 WIB, tidak juga merespon pesan singkat dan telepon masuk yang dilayangkan wartawan.
(Anita Theresia Manua)